AGAMA

Get Gifs at CodemySpace.com


Agama hendaknya dapat meningkatkan kesadaran manusia. Dalam agama kita juga di ajarkan untuk mengendalikan panca indra kita. Dalam agama kita di latih untuk memanusiakan manusia, untuk menghilangkan sifat - sifat kebinatangan dari jiwa kita.

Agama juga mengajarkan berbagai pengetahuan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan dan juga tentang ketuhanan.

Sayangnya beberapa orang sering mempergunakan agama untuk menghancurkan tali silaturahmi dan silaturahim antara sesama manusia dan juga dengan mahluk lainnya.

Sering hanya karena perbadaan agama dan doktrin seseorang bisa bermusuhan dan terpisah secara silaturahmi dari orang lain bahkan dari keluargannya sendiri yang berbeda agama.

Agama seharusnya dapat meningkatkan kesadaran manusia, sehingga ia sadar bahwa seluruh mahluk di alam ini di ciptakan dengan sifat kasih, dengan sifat
ar rahman ar rahim, jadi semua mahluk haruslah kita kasihi tanpa memandang latar belakang apa pun.

Agama juga sering di jadikan alat untuk menimbulkan dan mengobarkan kebencian terhadap orang atau mahluk lain yang berbeda agama. Ini jelas sangat berbeda dari tujuan agama itu sendiri yaitu untuk membersihkan sifat - sifat buruk dari jiwa kita, seperti sifat benci, iri, dengki, pedendam, dan lain sebainya.



                  http://vm2umum.blogspot.com

            http://vazamurfi-semesta.blogspot.com

          http://vazamurfikisahsemua.blogspot.com

                http://vm2inser5.wordpress.com

                 http://vm2insert.wordpress.com

       http://www.vazamurfi-umum.blogspot.com

                http://vazamurfixy2.blogspot.com

Agama seharusnya dapat meningkatkan kesadaran manusia, selain untuk mengenalkan manusia pada Sang Khaliq, juga berfungsi untuk membersihkan jiwa manusia dari sifat - sifat setan dan juga dari sifat - sifat kebinatangan. Sifat setan antara lain benci, dengki, iri, dan sebagainya.Sifat binatang antara lain hawa nafsu, insting ingin membunuh, dan sebagainya. Sayangnya masih banyak orang yang mengaku beriman, bahkan pemuka agama yang belum mampu menggunakan ajaran - ajaran agamanya untuk membersihkan jiwanya dari sifat - sifat setan dan dari sifat - sifat binatang. Ada beberapa pemuka agama yang mudah membenci bila beryemu orang yang tidak seagama dengannya, padahal orang yang di bencinya tersebut tidak pernah berbuat berbuat kesalahan dan kejahatan pada dirinya, dan juga pada mahluk lainnya. Ia di benci hanya karena berbeda agama, suku, atau karena perbedaan etnis. Itu semua membuktikan bahwa agama yang di anut oleh pemuka agama itu, belum mampu membersihkan jiwanya dari sifat benci yang berasal dari sifat setan dan juga dari sifat binatang lainnya. Masih ingat kisah malaikat dan adam ?....Dulu ketika adam diciptakan, ada salah satu golongan malaikat yang dengki dan benci kepada adam. Ketika malaikat itu membenci adam, saat itulah, seketika itulah malaikat itu langsung berubah menjadi iblis / setan secara otomatis. Bukan cuma malaikat, semua makhluk pun, termasuk manusia, apabila kebencian sudah mengotori jiwa, maka saat itu pula kebenciannya akan merubah jiwanya menjadi setan / iblis secara otomatis.



Dalam  sejarah peradaban dunia, jika ada orang yang menyebarkan ajaran – ajaran pencerahan, seperti para nabi, wali, budha, mesias, dan orang – orang yang tercerahkan lainnya, mereka akan selalu mendapat rintangan dan hambatan termasuk kejahatan yang keji bahkan fitnah yang di lakukan oleh kaumnya sendiri  terhadap mereka yang memberikan ajaran pencerahan.
 

 Kaum ...... pernah menunggu dan sangat mengharapkan kedatangan sang mesias seperti yang dinubuatkan dalam kitab Taurat. Namun setelah sang mesias datang sebagai Yesus / nabi Isa, justru kaum ...... memperlakukan sang mesias dengan sangat keji, bahkan banyak yang ingin membunuhnya.
 

 Nabi – nabi lain juga mendapat perlakuan yang tak kalah buruknya, termasuk berbagai fitnah keji yang di lakukan oleh kaumnya sendiri.
Begitu juga para budha dan orang – orang yang tercerahkan lainnya, sering mendapat perlakuan buruk termasuk berbagai fitnah keji yang di lakukan oleh orang – orang yang belum sadar.
 

Dalam sejarah juga tercatat bahwa ada juga oknum dari para pemuka agama tertentu sering terlibat memperlakukan orang – orang yang tercerahkan seperti  para nabi dengan tindakan jahat termasuk menyebarkan fitnah kepada para nabi. Contohnya  para pemuka agama ...... yang waktu itu melancarkan fitnah dan menghasut orang ......  agar memusuhi Yesus / nabi Isa. Pemimpin agama ...... pula yang menganjurkan agar nabi Isa / Yesus  di bunuh dengan cara di salibkan, ketika Yesus / nabi Isa mendapat perlakuan buruk dan keji dari kaumnya yakni bangsa .......  malah para pemuka agama ......yang menjadi panutan dan dihormati oleh masyarakat, seolah – olah menyetujui tindakan itu.
 

Orang yang menyebarkan ajaran – ajaran pencerahan sering mendapat penghinaan, di tertawakan, di olok-olok, di fitnah gara – gara mereka menyampaikan ajaran / pengetahuan yang tidak biasa di dengar oleh kaumnya, padahal yang mereka sampaikan mereupakan pengetahuan yang dalam, yang selama ini jarang di ketahui oleh orang lain, bahkan mereka kadang sering ingin di bunuh oleh orang yang tidak menyukai ajaran mereka.
 

 Hampir semua nabi, mesias, budha, para wali dan yang lainnya selalu mendapat perlakuan buruk semasa mereka masih hidup. Kalaupun mereka dimuliakan dan disanjung banyak orang itupun hanya ketika mereka sudah wafat. Andaikan para nabi dan para budha itu yang kini banyak di sanjung umatnya saat ini dapat hidup kembali atau lahir kembali dengan fisik dan nama yang berbeda, sangat mungkin kaumnya yang selama ini memujinya dapat melakukan perbuatan buruk dan kebencian kepada mereka yang selama ini di sanjung, karena ajaran – ajaran mereka sering di anggap bersifat kontraversial.

http://vm2umum.blogspot.com
 http://vm2insert.wordpress.com

 
Seorang yang beragama tertentu sering beragumen tentang agama lain yang di anggap memuja sesuatu yang bersifat abstrak, padahal dia sendiri ketika bersembah sujud kepada Tuhan nya juga harus menghadap benda abstrak yang berbentuk kotak yang letaknya jauh dari negaranya. Dalam sejarah penyembahan benda abstrak, seperti batu, pohon, atau bentuk lain, para pengikutnya harus selalu menghadap benda abstrak tersebut jika mereka berdoa di mana pun mereka berada.
 

 Lalu orang ini beragumen lagi, bahwa benda kotak tempatnya berkiblat itu, ketika ia sedang bersujud hanyalah sebagai perantara kepada Tuhan, dan ia tidak menyembah benda kotak itu. Alasan ini juga sama di berikan pada pemuja benda abstrak lainnya, mereka tidak menyembah benda itu, seperti batu, pohon, dsb, mereka juga beralasan hanya menggunakan benda – benda itu hanya sebagai perantara kepada Tuhan nya, ada orang yang ketika berdoa menghadap langit, matahari, bintang, atau benda alam lainnya, karena mereka mengetahui bahwa benda – benda alam tersebut adalah ciptaan Tuhan, sehingga ketika mereka berdoa selalu berkiblat pada hal – hal tersebut agar doa mereka sampai pada Tuhan. Hal ini adalah sama alasannya dengan orang yang berkiblat pada benda kotak tersebut .
 

 Pada zaman dahulu kalau ada batu jatuh dari langit (meteor), maka batu ini akan di anggap benda yang turun dari surga, sehingga bebanyak orang yang akan memujanya dan berusaha untuk memegang bahkan untuk menciumnya agar mendapat berkah. Hal ini juga di lakukan oleh orang yang berkiblat pada benda kotak ini ketika ia menjalankan rukun agamanya yang terakhir itu termasuk pada ibadah U, agar ia dapat mencium atau memegang batu hitam berbentuk bulat yang di anggap benda dari surga, yang di taruh di sisi benda kotak tersebut.
 

 Orang ini juga berputar mengelilingi benda kotak ini ketika menjalankan rukun agama nya, hal ini juga sama persis orang yang memutari api, patung, batu, pohon, atau benda abstrak lainnya untuk ritual keagamaannya. Maksudnya adalah untuk mengikuti pergerakan planet – planet dan benda langit lainnya yang selalu berputar.
 

Sama apabila ada orang yang menyembah pohon tertentu, yang misal pohon itu terletak di Surabaya, dan orang yang berkiblat pada pohon itu berada di Jakarta, maka ketika orang itu berdoa harus menghadap kearah pohon itu, yaitu arah timur, karena Surabaya terletak di arah timur dari Jakarta.
 

Alasan dan ritual orang yang berkiblat pada benda kotak dan juga orang yang di anggap memuja benda abstrak itu sebenarnya hampir sama.
 Orang mensakralkan benda kotak yang di jadikan kiblat tersebut, begitu pula orang yang mensakralkan benda abstrak lain, alasannya juga sama yaitu untuk menghubungkan diri mereka dengan Tuhan melalui perantaraan benda – benda abstrak tersebut, sehingga ketika mereka beribadah harus menghadap benda abstrak tersebut yang sangat mereka yakini.
 

 Kita tidak perlu mempermasalahkan sesuatu yang bersifat semu tersebut, karena ajaran utama dari berbagai agama adalah untuk membersihkan jiwa dari sifat – sifat yang tidak layak, hampir semua agama, termasuk golongan umat yang ritual ibadahnya di anggap memuja sesuatu yang abstrak, kalau kita memperhatikan kitab sucinya, selalu ada ajaran untuk mengesakan Tuhan, dan juga ajaran bahwa  tidak ada satu mahluk pun yang dapat memikirkan tentang Tuhan.

Arjuna pernah bertanya pada Krishna mengenai masalah ini :
“Ada orang yang melakukan persembahan kepada sesuatu yang abstrak, dan juga ada yang melakukan persembahan kepada Dia (Tuhan yang tidak dapat di jangkau oleh pikiran), mana yang lebih baik ?” tanya arjuna kepada Krishna.
 

Krishna menjawab : “Orang yang yakin dan melakukan persembahan ke Dia, itulah yang unggul, namun orang yang melakukan persembahan pada yang abstrak serta melakukan amal perbuatan yang baik, pada akhirnya ia pun akan mencapai kesempurnaan”.
“Seorang yang melakukan amal kebajikan untuk mengharapkan kenikmatan – kenikmatan surga, maka ia akan dapat sampai ke surga, namun apabila pahalanya telah habis, maka ia akan lahir kembali ke dunia ini”.
 

“Sedangkan ia yang hanya mengalihkan kesadarannya pada Tuhan, akan kembali pada Nya, dan tidak akan kembali ke dunia fana ini”.  (bhagavad gita)


                                                                            http://vm2umum.blogspot.com



Insting - insting binatang buas seperti ingin membunuh, ingin menghancurkan, suka melakukan pembunuhan masih sangat kuat dalam jiwa para manusia pada setiap peradaban di setiap jaman.

 Pembantaian serta pembunuhan yang di lakukan oleh manusia sering terjadi, entah pembunuhan kepada manusia atau pun pembunuhan kepada binatang. Pembantaian juga sering terjadi hanya karena perbedaan agama, kepercayaan, perbedaan suku atau etnis, atau pun karena perbedaan pandangan politik, dan juga karena sebab lainnya.

Biasannya pembunuhan secara kelompok di lakukan oleh kelompok mayoritas kepada kelompok minoritas.

Agama yang seharusnya dapat membersihkan jiwa manusia dari insting - insting binatang seperti membunuh, dan yang seharusnya menjadi berkah bagi semua mahluk serta berkah bagi seluruh alam, malah di jadikan alasan untuk melakukan pembantaian serta pembunuhan terhadap mahluk lainnya, terutama pembantaian terhadap kelompok agama lain, bahkan sering di gunakan untuk membangkitkan rasa benci kepada kaum lain. Agama menjadi seperti pisau yang bisa di pergunakan untuk menyebarkan kebajikan dan juga bisa di pergunakan untuk kejahatan.

Dalam sejarah peradaban, agama lebih banyak di jadikan untuk menyebar semangat kebencian terhadap kelompok agama lain, dan juga sering di jadikan alasan untuk membantai agama lain, sangat banyak pembunuhan yang terjadi di dunia ini di latar belakangi oleh agama, karena alasan agama, mereka bisa membunuh mahluk lain.  Itu semua membuktikan bahwa merereka belum bisa mempergunakan agama nya untuk membersihkan jiwa mereka dari insting - insting binatang buas seperti suka membunuh, dan juga belum mampu membersihkan hati mereka dari sifat setan seperti rasa kebencian,beberapa kelompok tertentu bukan menggunakan agama untuk menumbuhkan sifat ke illahian pada jiwa manusia, tapi lebih sering mempergunakan agama untuk memperbesar sifat setan yang sudah ada pada diri manusia, seperti untuk mengobarkan sifat benci kepada mahluk serta kelompok lain. Padahal menurut ajaran agama, kita harus membuang sifat benci dari diri kita, agar kita tidak seperti setan. Agama kadang juga sering di pergunakan untuk memperbesar insting - insting hewan buas, seperti kelompok tertentu yang suka membantai kelompok dari agama lain.  Agama jelas menjadi seperti pisau, bisa di pergunakan untuk kebaikan dan bisa di pergunakan untuk kejahatan, tergantung siapa yang mempergunakannya.

Insting pembunuh dan sifat benci, dengki serta sifat iri nemang sudah ada pada manusia, agama lah yang bertugas untuk membersihkan sifat - sifat setan serta insting - insting binatang dari jiwa manusia, supaya manusia bersifat lebih illahiah sebelum manusia kembali kepada Sang Pencipta seluruh alam.